Asal-Usul Salam Nazi: Sejarah, Kontroversi, dan Larangan Global
Jumat, 31 Januari 2025 05:45 WIB
Bagaimana salam ini muncul, berkembang, dan akhirnya dilarang?
***
Salam Nazi adalah salah satu simbol paling kontroversial dalam sejarah dunia modern. Salam ini digunakan oleh Partai Nazi di Jerman selama pemerintahan Adolf Hitler (1933–1945) dan menjadi bagian dari ideologi Nazi. Bagaimana salam ini muncul, berkembang, dan akhirnya dilarang? Artikel ini akan membahas asal-usul, penggunaan, serta dampaknya hingga saat ini.
Dari Roma ke Jerman: Benarkah Salam Nazi Terinspirasi dari Romawi?
Salam Nazi sering dikaitkan dengan "salut Romawi," gestur yang terlihat dalam seni klasik sebagai bentuk penghormatan. Salut Romawi sering digambarkan dalam patung dan lukisan sebagai seseorang yang mengangkat satu tangan ke depan, seolah memberi hormat kepada pemimpin atau negara.
Namun, bukti historis menunjukkan bahwa orang Romawi sebenarnya tidak menggunakan salam seperti itu dalam kehidupan sehari-hari. Salam ini lebih banyak ditemukan dalam representasi seni yang muncul pada masa Renaissance dan abad ke-18 ketika Eropa mulai mencari inspirasi dari kebudayaan klasik.
Pada awal abad ke-20, salut ini mulai diadopsi oleh gerakan nasionalis di Eropa, termasuk fasisme Italia di bawah Benito Mussolini. Dari sinilah Partai Nazi mengadaptasi salam tersebut sebagai tanda kesetiaan terhadap Hitler.
Wajib di Jerman Nazi
Setelah Partai Nazi berkuasa pada tahun 1933, salam ini menjadi kewajiban di berbagai aspek kehidupan masyarakat Jerman. Tidak hanya dalam pertemuan resmi, tetapi juga di sekolah, kantor pemerintahan, dan bahkan kehidupan sehari-hari. Menolak memberikan salam ini bisa berakibat fatal, termasuk ditangkap atau dipenjara karena dianggap sebagai musuh negara.
Dilarang Setelah Perang Dunia II
Setelah kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II pada tahun 1945, salam Nazi dilarang di berbagai negara, terutama di Jerman dan Austria. Penggunaan simbol Nazi, termasuk salam dan slogan "Heil Hitler," dianggap ilegal. Di Jerman modern, menggunakan salam ini bisa berujung pada hukuman penjara, karena dianggap sebagai bentuk ekstremisme dan penghinaan terhadap korban Holocaust.
Salam Nazi bukan hanya sekadar gerakan tangan, tetapi juga simbol sejarah kelam totalitarianisme dan kejahatan perang. Meskipun awalnya diklaim terinspirasi dari budaya klasik, penggunaannya dalam era Nazi membuatnya menjadi salah satu simbol yang paling dihindari di dunia modern. Larangan atas penggunaannya mencerminkan upaya global untuk mencegah kebangkitan ideologi kebencian. Memahami sejarahnya penting agar kita tidak mengulang kesalahan yang sama.

Penulis Indonesiana
80 Pengikut

Strategi Pertumbuhan Konglomerat
Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking
Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler